Rangkaian Penala (Tuner)
Rangkaian
Penala (Tuner)
Rangkaian Penerima AM
Sinyal menengah IF
merupakan selisih antara sinyal osilator lokal (fo) dan sinyal siaran (fs) dapat
ditulis secara matematis (fo-fs). Pemilihan ini dilakukan dengan pemasanan
filter LC dari trafo IFT1 dan kapasitor. Sinyal keluaran dari tuner diteruskan
ke penguat tertala IF untuk dikuatkan sehinga menghasilkan amplitudo yang cukup
untuk dideteksi. Penguat tertala artinya penguat yang dapat memberikan
penguatan maksimum pada frekuensi tertentu, untuk mencapai frekuensi tertentu
tersebut disediakan rangkaian penala L variable, C berupa trafo IFT2, IFT3 dan
kapasitor. Setelah melalui penguat IF sinyal diteruskan ke rangkaian detektor
yang berfungsi untuk memisahkan sinyal informasi dari sinyal pembawa. Melaui
pra penguat sinyal dikuatkan untuk selanjuntnya dikuatkan pada penguat daya.
Tuner Penerima AM
Tuner berfungsi untuk menerima dan mengubah frekuensi pembawa RF menjadi
frekuensi menengah, dengan cara mencampurkan frekuensi tinggi sinyal masukan
(fs) dan frekuensi osilator lokal (fo). Campuran sinyal
ini menghasilkan frekuensi menengah (IF) yang tidak lain adalah selisih dari
kedua sinyal masukan. Frekuensi osilator (fo) dapat dibuat lebih kecil atau
lebih besar dari pada frekuensi sinyal masukan (fs).
Rangkaian Tuner AM
Besarnya frekuensi osilator fo adalah
dan
sehingga :
Untuk fo>fs pada tuner AM
465 + (500 sampai 1600) = 965 sampai 2065 kHz. Ini
memberikan perbandingan frekuensi Comaks/Comin = (fomaks/fomin)2 = (2065/965)2
= 4,58
Untuk fo<fs pada tuner AM
cakupan frekuensi fs-fo = 465 sehingga cakupan fo
adalah -465 + (500 sampai 1600) 35 sampai 1135 kHz sehingga perbandingan
Comaks/Comin = (1135/35)2 = 1052 (tidak praktis).
Dengan fo > fs cakupan penalaan kapasitor lebih
kecil mudah dicapai dengan kapasitor variable, itulah mengapa dalam rangkaian
tuner digunakan fo>fs.
Source : http://elektronika-dasar.web.id/radio-penerima-am/
0 komentar:
Posting Komentar