ALIRAN UANG (CASH FLOW)

Aliran Uang dan Penyusunannya


·           Pengertian Aliran Uang (Cash Flow)

Menurut PSAK No.2 (2002 : 5) Arus kas (Cash Flow) adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu.
Dari sumber lain menyebutkan bahwa cash flow bisa didefinisaikan sebagai aliran uang masuk operasi dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mempertahankan aliran uang operasi dimasa mendatang (Brigham dan Houston 2001 : 47).
Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2004 : 2.2, Cash Flow bisa diartikan aliran masuk dan aliran keluar uang atau setara uang (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang cepat dapat di jadikan uang dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan
Dari beberapa pernyataan di atas bisa ditarik suatu kesimpulan bahwa Cash flow atau sering disebut aliran kas merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.

·         Penyusunan Aliran Uang dan Perhitungannya

1.      Prosedur Penyusunan Laporan Aliran Uang

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 2 yang dapat dipergunakan perusahaan terdapat dua metode untuk menyajikan laoran aliran uang, yaitu :

1. Metode Langsung
Metode langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.

2. Metode Tidak Langsung
Penyusunan laporan aliran uang dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh aliran uang dari aktivitas operasi.

Kedua metode tersebut mendatangkan jumlah sub-total yang sama untuk kegiatan operasi, kegiatan investasi, kegiatan pendanaan dan aliran uang bersih selama periode tertentu. Metode tersebut berbeda hanya dalam cara menunjukkan aliran uang dari kegiatan operasi.


Langkah-Langkah Penyusunan Cash Flow
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum uang
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi defisit uang dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial dan budget uang yang final.

2.      Rumus Untuk Perhitungan Aliran Uang

1. RAB = RAP + Profit RAP = RAB – 10% RAB RAP = 0,9 RAB
2. Cash flow ditinjau berdasarkan system pembayaran mingguan, dan termin progress 25%. Dengan pembanding tanpa uang muka, dan dengan uang muka 20%, dan 30%.
3. Profit yang didapatkan kontraktor : Profit = 10% RAB Profit = 0,1 RAB
4. Besarnya tagihan kontraktor kepada owner : Tagihan = prestasi Tagihan = RAP + Profit Tagihan = RAB
5. Asumsi owner melakukan penahanan sebesar 5% dari tagihan (Halphin & Woodhead). Sehingga besarnya penahanan adalah : Penahanan = 0,05 Tagihan Penahanan = 0,05 RAB
6. Pembayaran dari owner kepada kontraktor dilakukan setelah pekerjaan kontruksi selesai. Besarnya pembayaran adalah : Pembayaran = Tagihan – 0,05 Tagihan Pembayaran = Tagihan – Penahanan
7. Overdraft merupakan selisih antara biaya yang diperlukan dengan pembayaran : Overdraft = RAP – Pembayaran

8. Bunga Overdraft = 12% per tahun = 1% per bulan


Transformasi Karakteristik Alternative Proyek ke Dalam Dimensi Moneter
Berbicara mengenai transformasi karakteristik alternatif proyek ke dalam dimensi moneter bisa diilustrasikan dalam suatu permasalahan yang berhubungan dengan seorang insinyur atau manajer yang selalu dihadapkan pada permasalahan pengambilan keputusan yang melibatkan lebih dari satu alternatif, setidaknya alternatif untuk melakukan sesuatu (do action) dan tidak melakukan sesuatu (do nothing). Untuk memperoleh alternatif terbaik, setiap alternatif tersebut harus dinilai dengan kriteria yang sama.
1. Membuat alternatif (keputusan) : Pemilihan keputusan diantara alternatif-alternatif perlu diidentifikasi dan kemudian didefinisikan untuk analisis-analisis selanjutnya.
2. Fokuskan pada perbedaan-perbedaan : Jika semua alternatif yang layak tepat sama, maka tidak ada dasar atau perlunya perbandingan.
3. Gunakan sudut pandng yang konsisten : Hasil-hasil yang prospektif dari alternatif-alternatif harus dikembangkan secara konsisten dari sudut pandang yang telah didefinisikan.
4. Gunakan satu ukuran umum : Dengan menggunakan satu pengukuran yang umum untuk menghitung sebanyak mungkin hasil-hasil prospektif akan mempermudah analisis dan perbandingan alternatif yang di dapat.
5. Pertimbangkan kriteria yang relevan : Pemilihan alternatif yang disukai memerlukan penggunaan satu atau beberapa kriteria. Proses keputusan ini harus mempertimbangkan baik hasil yang dinyatakan dalam satuan monetr yang dinyatakan dalam satuan pengukuran lain.
6. Membuat tugas suatu ketidakpastian : Ketidakpastian terkadang langsung memproyeksikan atau memperkirakan hasil-hasil alternatif di masa datang dan harus dikenali dalam analisis dan perbandingannya.
7. Tinjau kembali keputusan-keputusan anda : Perbaiki hasil keputusan terhadap hasil dari suatu proses penyesuaian diri terhadap yang dapat dipraktekkan secara luas, hasil yang diperkirakan semula dari alternatif terpilih secara berturut-turut harus dibandingkan dengan hasil sebenarnya.


Setiap masalah memiliki lebih dari satu alternatif solusi, yakini juga bahwa jika hanya terdapat satu-satunya solusi maka  itu tidak bisa disebut masalah. Dari sekian banyak cara penyelesaian masalah, hanya ada sebagian alternatif yang layak dipertimbangkan sebagai solusi potensial, namun demikian perlu kehati-hatian untuk tidak menentukan alternatif terbaik pada tahap ini, jika itu terjadi maka solusi yang didapatkan mungkin bukan yang terbaik. Untuk memilih alternatif yang layak dapat dilakukan melalui proses urun rembuk (brainstorming), kemudian dibuat daftar alternatif yang layak dan yang tidak layak beserta dengan alasan-alasannya. Ada beberapa alternatif yang dengan mudah dieliminasi dengan alasan yang jelas seperti ketiadaan material, keterbatasan teknologi, dan keterbatasan waktu.


Untuk menilai suatu alternatif dapat dilakukan dengan cara yang berbeda, misalnya:
1.    Menghasilkan paling sedikit kerusakan ekologi
2.    Memperbaiki distribusi kekayaan penduduk
3.    Menggunakan uang secara efisiensi ekonomis
4.    Minimasi pengeluaran uang
5.    Memastikan bahwa yang mendapatkan benefit dari keputusan lebih banyak daripada yang menderita akibat keputusan itu
6.    Minimasi waktu pencapaian tujuan
7.    Minimasi pengangguran

Semua masalah analisis ekonomi akan termasuk salah satu kategori berikut:
·         Input sama, tujuannya adalah meningkatkan utilisasi sumber daya, kriteria yang digunakan adalah maksimasi benefit atau output.
·         Output sama, tujuannya melakukan efisiensi sumberdaya, kriteria yang digunakan adalah minimasi biaya atau input lainnya.
·         Input dan output tidak sama, adalah memaksimalkan selisih antara benefit dan biaya, kriteria yang digunakan adalah maksimasi profit.


 Memprediksi Keluaran Alternatif
Model yang dibangun tersebut digunakan untuk memprediksi keluaran (outcome) dari setiap alternatif, perlu diingat bahwa setiap alternatif itu bisa menghasilkan keluaran yang beragam, misalnya keluaran untuk alternatif mobil yang akan digunakan untuk mengirimkan barang bisa berupa jumlah bahan bakar, tingkat polutan, kapasitas angkut, atau kecepatan mobil. Tapi guna menghindari komplikasi yang tidak perlu maka pengambiilan keputusan diasumsikan menggunakan keluaran tunggal, dan keluaran-keluaran lain diabaikan.

Pengambilan Keputusan Teknik
Beberapa bentuk pengambilan keputusan teknik berhubungan dengan masalah alternatif desain, metode, atau material. Masalah itu bisa berupa masalah jangka pendek, yang biaya dan benefitnya muncul dalam satu periode atau atau dam jangka waktu yang lebih panjang.

Pengambilan Keputusan Teknik Elementer
Pengambilan keputusan teknik elementer berhubungan dengan masalah-masalah pengambilan keputusan dalam periode yang sangat singkat, biaya dan manfaat untuk setiap alternatif diketahui dengan cepat, kemudian menggunakan kriteria yang sesuai maka alternatif terbaik dapat diketahui. Perhatikan beberapa contoh pengambilan keputusan berikut.

Dibutuhkan campuran beton yang harus mengandung sedikitnya 31% pasir. Satu bahan baku mengandung 25% pasir dan 75% kuarsa dijual seharga $3 per meter kubik. Bahan baku lain mengandung 40% pasir dan 60% kuarsa dijual $4.4 per meter kubik. Tentukan biaya minimal untuk memperoleh campuran yang sesuai kebutuhan.

Solusi:   misalnya x = porsi bahan baku seharga $3, maka
                                1 – x = porsi bahan baku seharga $4.4
Campuran Termurah
x(0,25) + (1 – x)(0,4) = 0.31
0,25x + 0.4 – 0.4x = 0.31
x = (0,31 – 0,4)/(0.25 – 0,4) = 0,6

maka campuran harus berupa 60% bahan seharga $3/m3 dan 40% bahan seharga $4.4/m3
Biaya minimal per meter kubik adalah = 0.6($3)+0,4($4,4) = $3.56 

Suatu komponen dengan biaya material 40 sen per unit dan biaya tenaga kerja 15 sen per unit. Untuk itu dibutuhkan investasi peralatan senilai $500.000. Order diperoleh sebanyak 3 juta unit. Setelah mencapai setengah jumlah order, ada sebuah metode manufaktur baru yang dapat mengurangi biaya material sehingga menjadi 34 sen per unit dan biaya tenaga kerja menjadi 10 sen per unit, namun dibutuhkan tambahan peralatan senilai $100.000. Jika semua biaya peralatan habis selama proses produksi, dan terdapat biaya lain senilai 250% biaya tenaga kerja, apakah pergantian cara itu akan menghasilkan tambahan laba?

Alternatif A
Biaya material    1.500.000 unit * 0,4   =   600.000
Biaya TK           1.500.000 unit * 0.15 =   225.000
Biaya lain            2.5 * biaya TK          =   562.000
Biaya Total                                           =1.387.500

Alternatif B
Biaya peralatan                                     =    100.000
Biaya material    1.500.000 unit * 0,34  =    510.000
Biaya TK           1.500.000 unit * 0.10 =    150.000
Biaya lain           2.5 * biaya TK           =    375.000
Biaya Total                                           = 1.135.000

Pengambilan Keputusan Teknik Berjangka
Pengambilan keputusan teknik yang lain berhubungan dengan masalah yang melibatkan periode yang lebih panjang, untuk memecahkan masalah seperti ini perlu digunakan aliran kas (cash flow).
Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
Manajer harus memutuskan untuk membeli mesin aduk baru seharga $30.000. Mesin tersebut dapat dibayar dengan dua cara.
1.                  Bayar tunai dengan mendapat diskon 3%.
2.                  Bayar $5000 sekarang, diakhir tahun ini bayar $8000, di akhir tahun empat tahun selanjutnya bayar $6000.
Buatlah daftar alternatif-alternatif tersebut dalam tabel aliran kas.
Solusi:
Akhir tahun   Bayar tunai         Bayar selama 5 tahun
0                  -$29.100                   -$5.000
1                              0                    -$8.000
2                              0                    -$6.000
3                              0                    -$6.000
4                              0                    -$6.000
5                              0                    -$6.000

Seseorang meminjam $1.000 dari bank dengan bunga 8%. Dia setuju untuk membayar pinjaman dalam 2 akhir tahun. Diakhir tahun pertama, dia akan membayar setengah pokok utang ditambah bunganya. Diakhir tahun kedua dia akan membayar lunas utang dan bunganya. Buatlah aliran Kasnya.
Solusi:
Akhir Tahun        Aliran Kas
0                                              +$1000
1                                                   -580
2                                                   -540 



http://sistem-akuntansi1000.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-arus-kas-cash-flow.html
http://www.patar-lumbantoruan.com/2013/04/manajemen-cash-flow-sekilas.html#.V-0xG1t97Dc
http://belajarekonomiteknik.blogspot.co.id

0 komentar: