MAKALAH SUMBER DAYA ALAM
14.54
By
Adi Septiyawan
2
komentar
MAKALAH
SUMBER DAYA ALAM
Di
Susun oleh :
Nama : Adi Septiyawan
NPM :
10414245
Kelas :
2IB01
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-nya
sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini, saya akan membahas mengenai “Sumber Daya Alam”.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Andi Asnur Pranata selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
yang telah yang telah memberikan tugas ini. Saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saran serta kritik yang
dapat membangun dari pembaca sangat saya harapkan guna penyempurnaan pada
makalah selanjutnya.
Harapan saya semoga makalah ini bisa membantu
menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.
Demikian makalah ini saya buat, semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Depok, 11 Oktober 2015
Adi Septiyawan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………...........................i
Daftar Isi……………………………………………………………….................................ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang………………………………………………….. ...................................1
1.2
Maksud dan Tujuan………………………………………………..................................1
1.3
Ruang Lingkup Masalah…………………………………..............................……….....2
BAB II Pembahasan
2.1
Pengertian Sumber Daya
Alam......................................................................................3
2.2
Sumber Daya Alam di
indonesia....................................................................................3
2.3
Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan
Ekonomi...........................................................5
2.4
Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan
Non Hayati...........................................7
2.5
Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan
Sumber Daya Alam.........................................10
2.6
Karakteristik Ekologi Sumber Daya
Alam...................................................................10
2.7
Daya Dukung
Lingkungan...........................................................................................13
2.8
Keterbatasan Kemampuan
Manusia.............................................................................13
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….........................15
3.2 Saran………………………………....…………………………...................................15
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1)
Latar Belakang
Sumber daya alam merupakan unsur lingkungan yang
terdiri atas sumber daya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya
buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus
dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan
sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan
mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk
pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu
berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem,
pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk
mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya
pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila
sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
2)
Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu dapat
mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan manfaatnya serta upaya yang dapat
dilakukan untuk mengelola sumber daya alam tersebut. Selain itu dapat
mengetahui pemnfaatan sumber daya alam hayati maupu non hayati dan bagaimana
daya dukung lingkungan serta keterbatasan kemampuan manusia dalam mengelola
suber daya alam tersebut.
3)
Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada
makalah kali ini sebagai berikut:
a)
Pengertian Sumber Daya Alam
b)
Sumber Daya Alam di indonesia
c)
Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi
d)
Pemanfaatan Suber Daya Alam Hayati dan
Non Hayati
e)
Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan
Sumber Daya Alam
f)
Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
g)
Daya Dukung Lingkungan
h)
Keterbatasan Kemampuan Manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah
semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan,
hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba
(jasad renik).
Pada dasarnya Alam
mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena
itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk
mempertahankan keserasian dan keseimbangan tersebut.
Semua kekayaan yang
ada di bumi ini, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan
mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya
merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus
diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat
terbatas.
2.2 Sumber Daya Alam di Indonesia
Indonesia merupakan
negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil.
Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati
yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi
tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy).
Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian
keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik
sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan
kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah
terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
a) Dilihat dari sisi
astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang
tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
b) Dilihat dari sisi
geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga
banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
c) Daerah perairan di
Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta
mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat
biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga
yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari
hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari
hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman
perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan
kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di
dunia.
Sumber daya alam di
Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di
Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti
petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas,
dan perak. Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik
digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta
km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.
Macam-macam sumber
Daya Alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya:
a. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya,
sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
1. Sumber daya alam
nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber
daya alam yang berupa benda-benda mati.
Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
2. Sumber daya alam
hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup.
Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
b. Berdasarkan potensi
Menurut potensi
penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai
berikut.
1. Sumber daya alam
materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya.
Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
2. Sumber daya alam
energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu
bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut
laut, kincir angin, dan lain-lain.
3. Sumber daya alam
ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya
area tanah (daratan) dan angkasa.
c. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya,
sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Sumber daya alam
yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan
tanah. Disebut ter barukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya
regenerasi (pulih kembali).
2. Sumber daya alam
yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumf, batu tiara,
dan bahan tambang lainnya.
3. Sumber daya alam
yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan energi
laut.
2.3 Sumber Daya Alam dan
Pertumbuhan Ekonomi
Sumber daya alam dan
tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan
sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena
negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan
negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi
sering pula disebut Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung
memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi
sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor
industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga
cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya. korupsi,perang
saudara, lemahnya pemerintah dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari
perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut,
diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan
ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan
akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contoh negara yang telah
berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu
pertumbuhan negara adalah norwegia dan bostwana.
Walaupun suatu negara
memiliki Sumber daya alam yang berlimpah, belum tentu hal itu dapat memberikan
manfaat besar bagi penduduknya jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa fakta
telah menunjukkan bahwa negara-negara yang kaya sumber daya alamnya masih
tertinggal keadaan ekonominya jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang
justru sumber daya alamnya terbatas. Sebagai contoh, negara Jepang memiliki
luas wilayah dan kekayaan alam yang terbatas, tetapi Jepang menjadi negara maju
di dunia, lebih maju dari Indonesia yang memiliki SDA yang melimpah ruah. Oleh
karena itu, pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara maksimal dengan
berbagai upaya.
Secara alamiah,
penduduk memanfaatkan potensi sumber daya alam dalam berbagai bentuk aktivitas
sesuai dengan sumber daya alam yang dimilikinya, aktivitas dalam memanfaatkan
sumber daya alam dapat dibagi ke dalam enam aktivitas, yaitu (1) pertanian, (2) perkebunan, (3)
peternakan, (4) perikanan, (5) pertambangan, dan (6) kehutanan.
1. Aktivitas Pertanian
Di Indonesia,
aktivitas pertanian merupakan aktivitas utama yang dilakukan oleh sebagian
besar penduduknya. Keadaan tanah yang subur dan di dukung iklimnya membuat
penduduk Indonesia banyak mencari nafkah pada aktivitas pertanian.
2. Aktivitas Perkebunan
Perkebunan bertujuan
untuk menghasilkan komoditas pertanian dalam jumlah besar. Dengan alasan
efektifitas, aktivitas perkebunan disertai dengan industri pengolahan hasil
perkebunan yang sengaja dibangun di area perkebunan. Komoditas yang dihasilkan
biasanya diolah dan dikemas terlebih dahulu sebelum dijual ke konsumen.
Komoditas perkebunan yang berkembang di Indonesia di antaranya adalah teh, kopi,
cokelat, karet, kelapa, dan kelapa sawit. Saat ini Indonesia menjadi penghasil
sejumlah komoditas perkebunan, seperti tebu, teh, tembakau, kopi, kelapa sawit,
cengkih, kelapa, pala, karet, vanili, lada, dan cokelat.
3. Aktivitas Peternakan
Perhatikan aktivitas
peternakan di daerahmu. Hewan ternak apa saja yang dibudidayakan di Indonesia?
Budi daya peternakan yang dikembangkan di Indonesia di antaranya sapi, kerbau,
kuda, babi. Selain itu, masih banyak ternak lainnya yang dikembangkan oleh penduduk
secara mandiri, misalnya ayam, kambing, domba, dan lain-lain.
4. Aktivitas Perikanan
Indonesia memiliki
Sumber daya perairan yang sangat berlimpah. Curah hujan yang cukup tinggi
membuat banyak wilayah yang memiliki sungai, danau, dan waduk. Tempat-tempat
tersebut sebagian telah dimanfaatkan oleh penduduk untuk aktivitas perikanan.
Tentu saja sumber daya alam perikanan yang jauh lebih besar adalah sumber daya
alam yang ada di laut. Luas laut yang sangat besar atau dua per tiga dari luas
wilayah Indonesia, menyimpan berbagai kekayaan alam, khususnya ikan.
5. Aktivitas Pertambangan
Perusahaan
pertambangan dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Banyak perusahaan swasta
dari luar Indonesia yang juga ikut serta melakukan aktivitas penambangan dengan
perjanjian tertentu dan sistem bagi hasil dengan pemerintah Indonesia.
Minyak bumi
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik skala besar seperti PLN, maupun
untuk rumah tangga, industri, kendaraan bermotor. Selain dimanfaatkan untuk
konsumsi dalam negeri. produksi minyak bumi dan gas alam Indonesia juga
diekspor ke berbagai negara lain.
6. Aktivitas Kehutanan
Sumber daya alam hutan
merupakan sumber daya alam yang juga sangat berlimpah di Indonesia. Hutan
dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan, baik sebagai sumber pangan,
penghasil kayu bangunan ataupun sebagai sumber tambang dan mineral berharga.
Pemanfaatan hutan selanjutnya dilakukan secara intensif dengan mengambil secara
besar-besaran sumber daya yang ada di dalamnya.
2.4 Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan
Non Hayati
Pemanfaatan sumber
daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian. Alam mempunyai sifat
yang beraneka ragam namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan
dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan
keseimbangan itu.
Oleh karena itu, agar
pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya
alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan
lingkungan hidup harusdilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai
berikut:
1. Memanfaatkan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air,
tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan
pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan
metoda menambang dan memproses yang efisien, serta (recycling).
4. Melaksanakan etika
lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.
Sumber Daya Alam
Hayati
Tumbuhan
Tumbuhan merupakan
sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini memiliki
kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh
karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan.
Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan
dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan Kerusakan yang terjadi
karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya
konsumen tingkat di atasnya Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya
Bahan makanan: padi, jagung,
gandum, tebu
Bahan bangungan: kayu
jati, kayu mahoni
Bahan bakar
(biosolar): kelapa sawit
Obat: jahe, daun
binahong, kina, mahkota dewa
Pupuk kompos
Pertanian dan
perkebunan
Indonesia dikenal
sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai
pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun
2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal
ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari
31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di
Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan
komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi,
dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil
perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku
minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku
tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
Hewan, Peternakan, Dan
Perikanan
Sumber daya alam hewan
dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya
dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau
sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga
keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan
ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian
yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian
dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk
memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga
perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.
o Sumber Daya Alam Nonhayati
Ialah sumber daya alam
yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara
terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.
Air
Air merupakan salah
satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah
perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah
laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai,
danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air,
baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga
digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset
rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik
sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena
selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi
dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.
Angin
Pada era ini,
penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang
mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin
mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya
diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi.
Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin
jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada
umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber
energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
Tanah
Tanah termasuk salah satu
sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk
dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan
tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat
kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti
udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini
menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan
kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.
Hasil Tambang
Sumber daya alam hasil
penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar
infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini
memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti
Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.
Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara
efisien. Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
Minyak Bumi
Avtur untuk bahan
bakar pesawat terbang;
Bensin untuk bahan
bakar kendaraan bermotor;
Minyak Tanah untuk
bahan baku lampu minyak;
Solar untuk bahan
bakar kendaraan diesel;
LNG (Liquid Natural
Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
Oli ialah bahan untuk
pelumas mesin;
Vaselin ialah salep
untuk bahan obat;
Parafin untuk bahan
pembuat lilin; dan
Aspal untuk bahan
pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton).
Batu Bara
Dimanfaatkan untuk
bahan bakar industri dan rumah tangga.
2.5 Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan
Sumber Daya Alam
Pemanfaatan SDA secara berlebihan tanpa
memperhatikan aspek pelestariannya dapat meningkatkan tekanan-tekanan terhadap
kualitas lingkungan hidup yang pada akahirnya akan mengancam swasembada atau
kecukupan pangan semua penduduk di Indonesia. Oleh karena peran pemerintah
dalam memberikan kebjakan tentang peraturan pengelolaan SDA menjadi hal yang
penting sebagai langkah menjaga SDA yang berkelanjutan.
Kebijakan yang di buat oleh pemerintah
tidak hanya ditetapkan untuk dilaksanakan masyarakat tanpa pengawasan lebih
lanjut dari pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar kebijakan tersebut
diterapkan sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai dengan Undang-undang 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam
bidang lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas
dari pemerintah pusat kepada daerah:
1.
Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan
hidup.
2.
Memerlukan peranan lokal dalam mendesain kebijakan.
3.
Membangun hubungan interdependensi antar daerah.
4.
Menetapkan pendekatan kewilayahan.
2.6 Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu yang
dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar
hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber
daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan
tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang
tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
1. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
sumber daya alam hayati / biotik
adalah sumber daya alam yang berasal
dari makhluk hidup.
contoh : tumbuhan, hewan, mikro
organisme, dan lain-lain
sumber daya alam non hayati / abiotik
adalah sumber daya alam yang berasal
dari benda mati.
contoh : bahan tambang, air, udara,
batuan, dan lain-lain
2. Sumber daya alam berdasarkan sifat
pembaharuan :
sumber daya alam yang dapat diperbaharui
/ renewable
yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat
dilestarikan.
contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan,
hasil hutan, dan lain-lain
sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui / non renewable
ialah sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya
dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
contoh : minyak bumi, batubara, timah,
gas alam.
sumber daya alam yang tidak terbatas
jumlahnya / unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut,
udara, dan lain lain.
3. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan
atau penggunaannya
sumber daya alam penghasil bahan baku
adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau
barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang,
hasil pertanian, dan lain-lain
sumber daya alam penghasil energi
adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi
demi kepentingan umat manusia di muka bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi,
gas bumi, dan lain sebagainya.
Pengelolaan sumber daya alam
Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang
panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk
mendapatkan manfaat yang
maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya
alam harus diusahakan
agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas
daya regenerasi atau asimilasi
sumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam
pemanfaatan sumber daya alam yang
ada agar dapat lestari dan berkelanjutan
dengan menanamkan
pengertian sikap serasi dengan
lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam
hayati perlu adanya
pertimbangan-pertimbangan sebagai
berikut :
a. Teknologi yang dipakai tidak sampai
merusak kemampuan sumber
daya untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen harus digunakan
untuk menjamin
pertumbuhan sumber daya alam hayati.
c. Dampak negatif pengelolaannya harus
ikut dikelola, misalnya
dengan daur ulang.
d. Pengelolaannya harus secara serentak
disertai proses
pembaruannya.
Faktor-faktor pembatas ekologis ini
perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang lestari.Hubungan
antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan demi pembangunan ada
tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperhatikan
kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan
pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang telah terbukti
berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian
modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan
masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah pertama yang
logis dalam pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber alam tersebut
tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan dan aspirasi manusia, dan
kontribusi jangka panjang terhadap pemantapan dan produktivitas daerah
(Dasmann, 1973)
Seperti pernyataan diatas, Sumber daya
alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat digantikan. Proses penggantian
ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam
ini tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Beberapa sampel yang bisa kita
lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas dari kehidupan kita
sehari-hari.
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi
layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan
wilayah yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen
penataan ruang harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang alam dan
kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna,
aliran-aliran energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi
geo-politik wilayah.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini
maka pilihan-pilihan atas sistem budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA
dan pengolahan hasil harus benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi
dari mulai tingkat ekosistem lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas.
Dengan pendekatan ekosistem yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti
ini tidak ada lagi “keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah
yang luas. Hampir bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan
membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa
pendekatan seperti ini membutuhkan partisipasi politik yang tinggi dari
masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan penentuan kebijakan pengelolaan
SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi partisipasi politik dari pihak-pihak
berkepentingan akan menghasilkan rencana tata ruang yang lebih akomodatif
terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang dinikmati bersama oleh
banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah ekosistem tersebut, seperti
jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun kapasitas masyarakat adat
yang berdaulat (mandiri) harus diimbangi dengan jaringan kesaling-tergantungan
(interdependency) dan jaringan saling berhubungan (interkoneksi) antar
komunitas dan antar para pihak. Untuk bisa mengelola dinamika politik di antar
para pihak yang berbeda kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi
birokrasi dan politik yang partisipatif demokrasi (participatory democracy).
Kondisi seperti ini bisa diciptakan
dengan pendekatan informal, misalnya dengan membentuk “Dewan Konsultasi
Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam Wilayah/Daerah” atau “Forum
Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang berada di luar struktur
pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki posisi cukup kuat untuk
melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten yang populasi
masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam lembaga
seperti ini harus ada.
2.7 Daya Dukung Lingkungan
Kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber daya alam
untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada
tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan. Keberadaan
sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan
pada setiap daerah akan berbeda-beda. Daya dukung lingkungan ditentukan oleh
banyak factor, baik faktor biofisik maupun social – budaya – ekonomi. Faktor
itu saling dipengaruhi.
Faktor biofisik penting, Karena
menentukan daya dukung lingkungan ialah proses ekologi yang merupakan system
pendukung kehidupan dan keanekaan jenis yang merupakan sumberdaya gen, misalnya
hutan adalah salah satu factor ekologi dalam system pendukung kehidupan. Hutan
melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen yang kita perlukan
untuk pernapasan kita.
Faktor sosial buda juga mampunyai
peranan yang sangat penting, bahkan menentukan daya dukung lingkungan, sebab
akhirnya manusialah yang menentukan apakah pembanguanan akan berjalan terus
atau terhenti. Oleh karena itu, pemanfaatanya harus dijaga agar terus
berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan dan
pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara
lain sebagai berikut:
·
Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
·
Menggunakan bahan pengganti, misalnya
hasil metalurgi (campuran).
·
Mengembangkan metode penambangan dan
pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang.
·
Melaksanakan etika lingkungan dengan
menjaga kelestarian alam.
2.8 Keterbatasan Kemampuan Manusia
Setiap kegiatan manusia di alam ini,
pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Kegiatan
manusia yang meningkat dan juga jumlah penduduk yang terus bertambah juga akan
memanfaatkan penggunaan sumber daya alam sebagai sumber energi dan hara yang
dapat mengganggu sistem energi dan sistem hara dalam lingkungan.
Lingkungan juga mempunyai potensi untuk
menyembuhkan kembali sistemnya apabila gangguan tersebut tidak melebihi daya
dukung lingkungan, sedangkan bila terlampaui maka mulai terjadi masalah
lingkungan karena kualitasnya akan menurun bahkan sampai rusak dan tidak dapat
diperbaiki kembali atau lingkungan telah tercemar.
Lingkungan yang tercemar akan mengurangi
kemanfaatannya bagi kehidupan makhluk, terutama manusia. Untuk itu sumber
pencemaran harus dikenali dan kemudian dikendalikan. Salah satu upaya dalam
pengelolaan lingkungan adalah mengatur beban pencemaran dari sumbernya baik
sumber pencemaran udara, air maupun limbah padat sehingga informasi tentang
besarnya beban pencemaran darisetiap sumber amat berguna dalam upaya
pengelolaan lingkungan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber daya alam
berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan
SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui merupakan kekayaan alam
yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan.
Seperti Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah
beberapa contoh SDA terbaharukan. Meskipun jumlahnya sangat berlimpah di alam,
penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.
SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena
penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan
secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan
tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang
untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan
gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup
jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan
perairan.Perubahan tekanan suhu panas, selama jutaaan tahun ini kemudian
mengubah materi senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang
tersebut.
3.2 Saran
Ekologi Sumber Daya Alam sangatlah penting maka dari itu kita harus bisa
menjaga dan melestarikan semaksimal mungkin agar ekologi dan sumber daya alam tetap
terjaga. Kita sebagai penerus bangsa harus sadar akan ekologi sumber daya alam.
Oleh karena itu kita harus bisa memanfaatkan SDA dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan kebutuhan, jangan terlalu berlebihan. Karena kelak anak cucu kita pasti
memerlukan SDA untuk kelangsungan hidupnya.
Daftar Pustaka
Model kebaya modern
BalasHapusModel kebaya kutu baru
Model kebaya wisuda
Model kebaya lengan pendek
Model kebaya akad nikah
BalasHapusPengakuan tulus dari: FATIMAH TKI, kerja di Singapura
Saya mau mengucapkan terimakasih yg tidak terhingga
Serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya
kepada KY FATULLOH saya sudah kerja sebagai TKI
selama 5 tahun Disingapura dengan gaji Rp 3.5jt/bln
Tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Apalagi setiap bulan Harus mengirimi Ortu di indon
Saya mengetahui situs KY FATULLOH sebenarnya sdh lama
dan jg nama besar Beliau
tapi saya termasuk orang yg tidak terlalu yakin
dengan hal gaib. Karna terdesak masalah ekonomi
apalagi di negri orang akhirnya saya coba tlp beliau
Saya bilang saya terlantar disingapur
tidak ada ongkos pulang.
dan KY FATULLOH menjelaskan persaratanya.
setelah saya kirim biaya ritualnya.
beliau menyuruh saya untuk menunggu
sekitar 3jam. dan pas waktu yg di janjikan beliau menghubungi
dan memberikan no.togel "8924"mulanya saya ragu2
apa mungkin angka ini akan jp. tapi hanya inilah jlnnya.
dengan penuh pengharapan saya BET 200 lembar
gaji bulan ini. dan saya benar2 tidak percaya & hampir pingsan
angka yg diberikan 8924 ternyata benar2 Jackpot….!!!
dapat BLT 500jt, sekali lagi terima kasih banyak KY
sudah kapok kerja jadi TKI, rencana minggu depan mau pulang
Buat KY,saya tidak akan lupa bantuan & budi baik KY.
Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
Buat Saudaraku yg mau mendapat modal dengan cepat
~~~Hub;~~~
Call: 0823 5329 5783
WhatsApp: +6282353295783
Yang Punya Room Trimakasih
----------