ALIRAN UANG (CASH FLOW)
08.24
By
Adi Septiyawan
0
komentar
Aliran Uang dan Penyusunannya
·
Pengertian
Aliran Uang (Cash Flow)
Menurut PSAK No.2 (2002 : 5) Arus kas (Cash Flow)
adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas
merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka
membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu.
Dari sumber lain menyebutkan bahwa cash flow bisa
didefinisaikan sebagai aliran uang masuk operasi dengan pengeluaran yang
dibutuhkan untuk mempertahankan aliran uang operasi dimasa mendatang (Brigham
dan Houston 2001 : 47).
Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2004 : 2.2,
Cash Flow bisa diartikan aliran masuk dan aliran keluar uang atau setara uang
(cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek
dan yang cepat dapat di jadikan uang dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi
resiko perubahan nilai yang signifikan
Dari beberapa pernyataan di atas bisa ditarik suatu
kesimpulan bahwa Cash flow atau sering disebut aliran kas merupakan sejumlah
uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan
dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam
perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap
periode.
·
Penyusunan Aliran Uang dan Perhitungannya
1. Prosedur
Penyusunan Laporan Aliran Uang
Dalam
Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 2 yang dapat dipergunakan perusahaan
terdapat dua metode untuk menyajikan laoran aliran uang, yaitu :
1. Metode
Langsung
Metode
langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode
langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih
banyak untuk mengambil keputusan.
2. Metode
Tidak Langsung
Penyusunan
laporan aliran uang dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih
dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh aliran uang dari
aktivitas operasi.
Kedua metode
tersebut mendatangkan jumlah sub-total yang sama untuk kegiatan operasi,
kegiatan investasi, kegiatan pendanaan dan aliran uang bersih selama periode
tertentu. Metode tersebut berbeda hanya dalam cara menunjukkan aliran uang dari
kegiatan operasi.
Langkah-Langkah
Penyusunan Cash Flow
Ada empat
langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1.
Menentukan minimum uang
2. Menyusun
estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun
perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi defisit
uang dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun
kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
finansial dan budget uang yang final.
2. Rumus Untuk
Perhitungan Aliran Uang
1. RAB = RAP
+ Profit RAP = RAB – 10% RAB RAP = 0,9 RAB
2. Cash flow
ditinjau berdasarkan system pembayaran mingguan, dan termin progress 25%.
Dengan pembanding tanpa uang muka, dan dengan uang muka 20%, dan 30%.
3. Profit
yang didapatkan kontraktor : Profit = 10% RAB Profit = 0,1 RAB
4. Besarnya
tagihan kontraktor kepada owner : Tagihan = prestasi Tagihan = RAP + Profit
Tagihan = RAB
5. Asumsi
owner melakukan penahanan sebesar 5% dari tagihan (Halphin & Woodhead).
Sehingga besarnya penahanan adalah : Penahanan = 0,05 Tagihan Penahanan = 0,05
RAB
6.
Pembayaran dari owner kepada kontraktor dilakukan setelah pekerjaan kontruksi
selesai. Besarnya pembayaran adalah : Pembayaran = Tagihan – 0,05 Tagihan
Pembayaran = Tagihan – Penahanan
7. Overdraft
merupakan selisih antara biaya yang diperlukan dengan pembayaran : Overdraft =
RAP – Pembayaran
8. Bunga
Overdraft = 12% per tahun = 1% per bulan
Transformasi Karakteristik Alternative Proyek ke Dalam Dimensi Moneter
Berbicara mengenai transformasi
karakteristik alternatif proyek ke dalam dimensi moneter bisa diilustrasikan
dalam suatu permasalahan yang berhubungan dengan seorang insinyur atau manajer yang
selalu dihadapkan pada permasalahan pengambilan keputusan yang melibatkan lebih
dari satu alternatif, setidaknya alternatif untuk melakukan sesuatu (do action)
dan tidak melakukan sesuatu (do nothing). Untuk memperoleh alternatif terbaik,
setiap alternatif tersebut harus dinilai dengan kriteria yang sama.
1. Membuat alternatif (keputusan) : Pemilihan keputusan diantara
alternatif-alternatif perlu diidentifikasi dan kemudian didefinisikan untuk
analisis-analisis selanjutnya.
2. Fokuskan pada perbedaan-perbedaan : Jika semua alternatif yang layak
tepat sama, maka tidak ada dasar atau perlunya perbandingan.
3. Gunakan sudut pandng yang konsisten : Hasil-hasil yang prospektif dari
alternatif-alternatif harus dikembangkan secara konsisten dari sudut pandang
yang telah didefinisikan.
4. Gunakan satu ukuran umum : Dengan menggunakan satu pengukuran yang umum
untuk menghitung sebanyak mungkin hasil-hasil prospektif akan mempermudah
analisis dan perbandingan alternatif yang di dapat.
5. Pertimbangkan kriteria yang relevan : Pemilihan alternatif yang disukai
memerlukan penggunaan satu atau beberapa kriteria. Proses keputusan ini harus
mempertimbangkan baik hasil yang dinyatakan dalam satuan monetr yang dinyatakan
dalam satuan pengukuran lain.
6. Membuat tugas suatu ketidakpastian : Ketidakpastian terkadang langsung
memproyeksikan atau memperkirakan hasil-hasil alternatif di masa datang dan
harus dikenali dalam analisis dan perbandingannya.
7. Tinjau kembali keputusan-keputusan anda : Perbaiki hasil keputusan
terhadap hasil dari suatu proses penyesuaian diri terhadap yang dapat
dipraktekkan secara luas, hasil yang diperkirakan semula dari alternatif
terpilih secara berturut-turut harus dibandingkan dengan hasil sebenarnya.
Setiap masalah
memiliki lebih dari satu alternatif solusi, yakini juga bahwa jika hanya
terdapat satu-satunya solusi maka itu tidak bisa disebut masalah.
Dari sekian banyak cara penyelesaian masalah, hanya ada sebagian alternatif
yang layak dipertimbangkan sebagai solusi potensial, namun demikian perlu
kehati-hatian untuk tidak menentukan alternatif terbaik pada tahap ini, jika
itu terjadi maka solusi yang didapatkan mungkin bukan yang terbaik. Untuk
memilih alternatif yang layak dapat dilakukan melalui proses urun rembuk
(brainstorming), kemudian dibuat daftar alternatif yang layak dan yang tidak
layak beserta dengan alasan-alasannya. Ada beberapa alternatif yang dengan
mudah dieliminasi dengan alasan yang jelas seperti ketiadaan material, keterbatasan
teknologi, dan keterbatasan waktu.
Untuk menilai suatu alternatif dapat
dilakukan dengan cara yang berbeda, misalnya:
1. Menghasilkan paling
sedikit kerusakan ekologi
2. Memperbaiki distribusi
kekayaan penduduk
3. Menggunakan uang
secara efisiensi ekonomis
4. Minimasi pengeluaran
uang
5. Memastikan bahwa yang
mendapatkan benefit dari keputusan lebih banyak daripada yang menderita akibat
keputusan itu
6. Minimasi waktu
pencapaian tujuan
7. Minimasi pengangguran
Semua masalah analisis ekonomi akan
termasuk salah satu kategori berikut:
· Input sama, tujuannya
adalah meningkatkan utilisasi sumber daya, kriteria yang digunakan adalah
maksimasi benefit atau output.
· Output sama, tujuannya
melakukan efisiensi sumberdaya, kriteria yang digunakan adalah minimasi biaya
atau input lainnya.
· Input dan output tidak
sama, adalah memaksimalkan selisih antara benefit dan biaya, kriteria yang
digunakan adalah maksimasi profit.
Memprediksi Keluaran Alternatif
Model yang dibangun tersebut digunakan untuk memprediksi keluaran (outcome)
dari setiap alternatif, perlu diingat bahwa setiap alternatif itu bisa
menghasilkan keluaran yang beragam, misalnya keluaran untuk alternatif mobil
yang akan digunakan untuk mengirimkan barang bisa berupa jumlah bahan bakar,
tingkat polutan, kapasitas angkut, atau kecepatan mobil. Tapi guna menghindari
komplikasi yang tidak perlu maka pengambiilan keputusan diasumsikan menggunakan
keluaran tunggal, dan keluaran-keluaran lain diabaikan.
Pengambilan Keputusan Teknik
Beberapa bentuk pengambilan keputusan teknik berhubungan dengan masalah
alternatif desain, metode, atau material. Masalah itu bisa berupa masalah
jangka pendek, yang biaya dan benefitnya muncul dalam satu periode atau atau
dam jangka waktu yang lebih panjang.
Pengambilan Keputusan Teknik Elementer
Pengambilan keputusan teknik elementer berhubungan dengan masalah-masalah
pengambilan keputusan dalam periode yang sangat singkat, biaya dan manfaat
untuk setiap alternatif diketahui dengan cepat, kemudian menggunakan kriteria
yang sesuai maka alternatif terbaik dapat diketahui. Perhatikan beberapa contoh
pengambilan keputusan berikut.
Dibutuhkan campuran beton yang harus mengandung sedikitnya 31% pasir. Satu
bahan baku mengandung 25% pasir dan 75% kuarsa dijual seharga $3 per meter
kubik. Bahan baku lain mengandung 40% pasir dan 60% kuarsa dijual $4.4 per
meter kubik. Tentukan biaya minimal untuk memperoleh campuran yang sesuai
kebutuhan.
Solusi: misalnya x = porsi bahan baku seharga $3, maka
1
– x = porsi bahan baku seharga $4.4
Campuran Termurah
x(0,25) + (1 – x)(0,4) = 0.31
0,25x + 0.4 – 0.4x = 0.31
x = (0,31 – 0,4)/(0.25 – 0,4) = 0,6
maka campuran harus berupa 60% bahan seharga $3/m3 dan 40% bahan seharga
$4.4/m3
Biaya minimal per meter kubik adalah = 0.6($3)+0,4($4,4) = $3.56
Suatu komponen dengan biaya material 40 sen per unit dan biaya tenaga kerja
15 sen per unit. Untuk itu dibutuhkan investasi peralatan senilai $500.000.
Order diperoleh sebanyak 3 juta unit. Setelah mencapai setengah jumlah order,
ada sebuah metode manufaktur baru yang dapat mengurangi biaya material sehingga
menjadi 34 sen per unit dan biaya tenaga kerja menjadi 10 sen per unit, namun
dibutuhkan tambahan peralatan senilai $100.000. Jika semua biaya peralatan
habis selama proses produksi, dan terdapat biaya lain senilai 250% biaya tenaga
kerja, apakah pergantian cara itu akan menghasilkan tambahan laba?
Alternatif A
Biaya material 1.500.000 unit *
0,4 = 600.000
Biaya
TK 1.500.000
unit * 0.15 = 225.000
Biaya
lain 2.5
* biaya
TK = 562.000
Biaya
Total
=1.387.500
Alternatif B
Biaya peralatan
= 100.000
Biaya material 1.500.000 unit *
0,34 = 510.000
Biaya TK
1.500.000 unit * 0.10 = 150.000
Biaya
lain 2.5 *
biaya TK
= 375.000
Biaya
Total = 1.135.000
Pengambilan Keputusan Teknik Berjangka
Pengambilan keputusan teknik yang lain berhubungan dengan masalah yang
melibatkan periode yang lebih panjang, untuk memecahkan masalah seperti ini
perlu digunakan aliran kas (cash flow).
Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
Manajer harus memutuskan untuk membeli mesin aduk baru seharga $30.000.
Mesin tersebut dapat dibayar dengan dua cara.
1.
Bayar tunai dengan mendapat diskon 3%.
2.
Bayar $5000 sekarang, diakhir tahun ini bayar $8000, di akhir tahun empat
tahun selanjutnya bayar $6000.
Buatlah daftar alternatif-alternatif tersebut dalam tabel aliran kas.
Solusi:
Akhir tahun Bayar
tunai Bayar selama 5 tahun
0 -$29.100 -$5.000
1 0 -$8.000
2 0 -$6.000
3 0 -$6.000
4 0 -$6.000
5 0
-$6.000
Seseorang meminjam $1.000 dari bank dengan bunga 8%. Dia setuju untuk
membayar pinjaman dalam 2 akhir tahun. Diakhir tahun pertama, dia akan membayar
setengah pokok utang ditambah bunganya. Diakhir tahun kedua dia akan membayar
lunas utang dan bunganya. Buatlah aliran Kasnya.
Solusi:
Akhir Tahun Aliran Kas
0 +$1000
1 -580
2 -540
http://sistem-akuntansi1000.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-arus-kas-cash-flow.html
http://www.patar-lumbantoruan.com/2013/04/manajemen-cash-flow-sekilas.html#.V-0xG1t97Dc
http://belajarekonomiteknik.blogspot.co.id
http://belajarekonomiteknik.blogspot.co.id
0 komentar: