MANUSIA DAN KEINDAHAN
17.36
By
Adi Septiyawan
0
komentar
MANUSIA DAN KEINDAHAN
1.
KEINDAHAN
a)
DEFINISI
Keindahan
berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni meskipun
tidak semua hasil seni indah, pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau,
bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut,
kaki, tubuh), rumah (halaman, taman, perabot rumah, suara, warna dan
sebagainya). Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Menurut
The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam
bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis
“beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu berasal dari bahasa Latin
“bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai
bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis
“bellum”.
Manusia
setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar
segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini
menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah
keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang
mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta
harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan
berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan
bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat
untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang
harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri
bagi orang yang dapat menghayati keindahan.
Menurut
cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa
Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful”
(benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini
kadang-kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan
menurut luasnya pengertian; yakni
1. keindahan dalam arti luas
2. keindahan dalam arti estetis murni
3. keindahan dalam arti terbatas dalam
pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan
alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang
didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang
indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai
sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang
indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah
pikiran yang indah dan adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga
mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk
keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan
pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan
seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
1.
Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya
The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian
ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak dan hukum yang indah, sedangkan
Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan menyenangkan.
Jadi
pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
·
keindahan seni
·
keindahan alam
·
keindahan moral
·
keindahan intelektual.
2.
Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan
dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya
dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3.
Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan
dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih sempit sehingga hanya
menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan (mata), yakni
berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan
dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang
berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras
dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.
Pengertian
keindahan menurut para ahli :
1. Menurut Leo Tolstoy (Rusia)
Dalam
bahasa Rusia keindahan diistilahkan dengan kata “krasota” yang berarti suatu
yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia
tidak mempunyai pengertian keindahan untuk musik.
2. Menurut Alexander Baumgarten (Jerman)
Keindahan
itu dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur daripada
bagian-bagian yang bagian-bagian itu erat hubungannya satu dengan yang lain
juga dengan keseluruhan.
3. Menurut Sulzer
Yang
indah itu hanyalah yang baik. Jika belum baik, ciptaan itu belum indah.
Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah,
karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.
4. Menurut Winchelman
Keindahan
itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.
5. Menurut Shaftesbury (Jerman)
Yang
indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis, karena itu nyata, maka
keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan.
6. Menurut Humo (Inggris)
Keindahan
adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7. Menurut Hemsterhuis (Belanda)
Yang
indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dalam waktu
sesingkat-singkatnya.
8. Menurut Emmanuel Kant
Keindahan
terdiri dari 2 segi, yaitu subjektif dan objektif.
9. Menurut al – Ghazzali
Hal
yang paling indah ialah yang mempunya semua sifat-sifat perfeksi yang khas bagi
karangan atau tulisan, seperti keharmonisan huruf-huruf, hubungan arti yang
tepat satu sama lainnya, pelanjutan dan spasi yang tepat dan susunan yang
menyenangkan.
b) KEINDAHAN SEBAGAI SUATU KUALITAS
ABSTRAK DAN SEBAGAI SEBUAH BENDA TERTENTU YANG INDAH
Keindahan
sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality) menggambarkan
sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya
menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai
dengan realita. Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk
dalam yang keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya
dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa
yang dipahaminya.
Sedangkan
keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang
memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di
mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan
secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Contoh
keindahan dalam bentuk benda:
Secara
alami : Manusia menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan
dari Yang Maha Kuasa.
Buatan
tangan : Karya seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh
manusia.
Menurut
cakupan orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita yang
abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Dalam pembatasan filsafah
kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat
pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
a)
keindahan dalam arti yang luas
b)
keindahan dalam arti estetis murni
c)
keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
c)
NILAI ESTETIK
Dalam
rangka terori umum tentang “The Lianh
Gie” menjelaskan bahwa pengertian yang dianggap sebagai salah satu jenis nilai
seperti halnya niali moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya.
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian
keindahan disebut nilai estentik.
Dalam
bidang filsafat, istilah sering kalin dipakai sebagai kata benda abstrak yang
berarti keberhargaan (wort) atau
kebaikan (goodness)
Dalam
“dictionary of sociology and relate ecience” diberikan rumusan tentang nilai
sebagai berikut.. kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat
memuaskan keinginan manusia, sifat suatu benda yang menarik minat seseorang
atau suatu kelompok.
Hal
itu berati nilai adalah :semata-mat
reealita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan
pada bendanya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu
benda sampai terbukti kebenarannya.
Nilai
dibedakan antyara lain subyektif dan nilai obyektif atau yang membedakan nilai
perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah
nilai ekstrinsik dan instrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu
benda sebagai alat sarana untuk sesuatu hal lainnya. Yakni nilai yang bersifat
sebagai alat untuk membantu.
Contoh
: puisi, bentuk puisi yqang terdiri dari bahasa, diksi, baris sajak irama.
Tari-tari,
darmawulan-minakjinggo suatu tarian halus dan kasar dengan segala macam jenis
pakaian dan gerak gerik adalah tari perang antara darmawulan dan minak jinggo.
Nilai
intrinsik adalah pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat atau
benda ) . pesan yang disampaikan koleh tanan darmawulan –minak jinggo adallah
kebaikan melawan kejahatan.
Estetika
adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang
membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi
yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan
filosofi seni.
Dari
pembahasan sebelumnya mengenai nilai estetik, nilai yang berhubungan dengan
segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari
kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu
sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai
terbukti ketakbenarannya.
d)
PERBEDAAN NILAI INTRINSIK DAN
EKSTRINSIK
Unsur
intrinsik adalah hal-hal atau informasi, refrensi atau bahan2 dasar yang
terkandung dalam sebuah karya hingga karya itu tercipta secara utuh. Unsur
intrinsik dalam suatu objek, bisa berupa apa saja yang membentuk objek
tersebut. lawan dari intrinsik adalah ekstrinsik. Yaitu, hal-hal atau
informasi, refrensi atau materi dasar di luar karya tersebut yang ikut
mendukung terciptanya sebuah karya. Biasanya unsur ekstrinsik ini berkaitan
dengan gejolak atau situasi jaman yang mempengaruhi si seniman dalam
menciptakan karyanya itu.
Tapi
di lihat dari sudut pandang suatu objek dalam menilai keindahan nilai
ekstrinsik dan intrinsik memiliki perbedaan sebagai berikut. Nilai ekstrinsik
adalah nilai-nilai yang tidak dapat dinilai oleh panca indera, berkenaan aspek
kejiwaan, filsafat atau psikologi, serba noumena, transendental. Nilai
ekstrinsik hanya bisa dirasai oleh jiwa, intuisi dan naluri dengan pendekatan
ilmu, filsafat, kebudayaan dan sisi pribadi individu. Berbeda dengan nilai
intrinsik yang lebih kepada penilaian berdasarkan pada apa yang terlihat saja
oleh mata dan imajinasi seseorang, tanpa mempertimbangkan aspek lain. Dengan
kata lain nilai intrinsik adalah nilai-nilai yang berasal dari penilaian panca
indera yang hanya berdasarkan pada logika.
Nilai
Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk
sesuatu hal lainnya (instrumental/ Contributory value), yakni nilai yang
bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai Intrinsik adalah sifat baik dari
benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan
benda itu sendiri.
Contoh
:
1)
Puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu
disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca
melalui (alat benda) puisi itu disebut Nilai Intrinsik.
2)
Tar i, tarian Kecak dari Bali suatu tarian yang halus segala macam jenis
pakaian dan gerak- geriknya. Dan merupakan nilai ekstrinsik.
Perbedaan
hubungan nilai ekstrinsik dengan nilai intrinsik.
Perbedaan
tentang kontemplasi an ekstansi
Kontemplasi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang
merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam
untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil
penciptaan.
Ekstansi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati
sesuatu yang indah.
Apabila
kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi
itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan
faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau
tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka
tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
Manusia
menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami
tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau
pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan
manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain
sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba sempurnaan
kehidupan manusia.
e)
KONTEMPLASI DAN AKSTANSI
Kontemplasi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang
merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam
untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil
penciptaan. Atau Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan
mendalam untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil
penciptaan. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan
sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau
berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan
tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
Ekstansi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati
sesuatu yang indah.Manusia menciptakan berbagai macam peralatan untuk
memecahkan rahasia gejala alami tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa
terjadi berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh
kontemplasi. Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan
bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba
sempurnaan kehidupan manusia.
Ekstansi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati
sesuatu yang indah.
Apabila
kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi
itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan
faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau
tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka
tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
Manusia
menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami
tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau
pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan
manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain
sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba sempurnaan
kehidupan manusia.
2. TEORI
RENUNGAN
Renungan
berasal dari kata renung. Merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu,
atau memikirkan sesuatu secara mendalam. Renunagn adalah hasil merenung .
Orang
yang merenungkan setiap kegiatannya/segenap pengetahuannya yang dia miliki
dapat disebut berfilsafat. Tetapi tidak semua orang mampu berpikir kekilsafan.
Dimana kekilsafan mendasarkan diri pada penalaran. Penalarab adalah prosesd
berpikir yang logis dan analitis. Berpikir merupakan kegiatan kegiatan untuk
menyusun pengetahuan yang benar. Sedang analisis adalah kegiatan. Berpikir
berdasarkan langkah-langkah tertentu sehingga pengetahuan yang kita peroleh
disebut pengetahuan-pengetahuan tidak langsung.
Setaip
pernah orang merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sama lain berbed,
meski objek yang direnungkan itu tergantung kepada obyek dan subyek
Ada
3 macam pemikiran kefilsafatan adalah
sebagai berikut:
1.
menyeluruh, artinya pemikiran yang luas bukan hanya ditinjau sudut pandangan tertentu. Tetapi ingin
mengetahui ilmu yang satu dengan ilmu yang lain.
Contoh
dengan moral dan seni dan tujuan hidup
2.
mendasar, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang
fundamental.(keluar gejala) sehingga dapat dujadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
3.
spekulatif artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar untuk
pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiran selalu dimaksudkan sebagai
dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru.
Metafisika
adalah cabang filsafat yang paling umum, mendasar dan kritik spekulatif. Renungan
atau pemikiranyang dibahas dalam modul ini adalah yang berhubungan dengan
keindahan. Tanpa direnungkan hasil seni tidak mencapai keindahan
Renungan
atau pemikiran berhubungan dengan
keindahan didasarkan atas 3 macam teri yaitu:
1.
teori metafisika, plato mendalilkan adanya dunia ide para taraf yang tertinggi,
sebagai realita illahi itu.
2. teori pengungkapan, dam teori ini dikatakan
oleh Benedelto Croce. Bahwa seni adalah pengungkapan kesan-kesan yang dimiliki
seserang
3. teori psikolgis, dinyatakan bahwa proses
penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan bawah sadar dari serang seniman.
Dalam
proses jiwa seniman pada waktu merenung dalam rangka menciptakan seni,menurut
ke ats menyatakan bahwa, untuk mengatasai rasa ragu-ragu atau takut yang
meledakkan imajinasi, dan imajinasi ini membentuk keindahan.
Konsep
keindahan adalah abstrak, knsep itu baru dapat berkbmunikasisetelah diberi
bentuk.
Contoh
Geserng bermain di Bengawan Solo, setelah bermain ia merenung, dan dia pun
menemukan konsep keindahan, tetapi konsep keindahan belum berkomunikasi,
setelah diberi benrtuk barulah berkomunikasi, yaitu lagu-lagu “Bengawan Solo”.
3. TEORI
KESERASIAN
Keserasian
berasal dari kata serasi. Serasi dari kata dasar rasi artinya cock, sesuai atau
kena benar. Kata cock , sesuai atau kena mengandun insur pengertian perpaduan,
pertentangan, ukuran , dan seimbangan.
Contohnya
orang berpakaian antar kulit dan warna yang dipakai cocok.
Dalama
memadu rumah dan halaman, rumah yang bagus, dengabn halaman yang luas dan
tersusun rapi dengan bunga-bunga yang indah-indah, orang akan memuji keserasian
itu, tetapi sebaliknya, rumah yang bagus, yang tidak mempunyai halaman tentu
orang akan mengatakan “sayang” jadi dalam memadu rumah dan halaman ada unsur
ukuran-ukuran yang seimbang.
Dalam
berpakain sangat diutamakan keserasian warna dan bentuk serta potongasn tubuh,.
Ada pria dan ada wanita yang dapat kita kagumi karena kecantikan /ketampanan
pria /waniata yang se4dang duduk, setiap orang yan g melihatnya terheran-heran
melihat wajahnya hampir semua mata memandang kearah wanita atau pria yang
dikagumi itu. Tetapi setelah berdiri, semua orang mengeluh “sayang”, tinggi
orang itu tidak sesuai dengan harapan kita, ternyata terlalu pendek, hal
seperti ini juga menyatakan ukuran,.
Karena
itu dalam hal keindahan, sebagian besar ahli pikir, menjelaskan bahwa keindahan
pada dasarnya adalah sejumlah kualita/pokok tertentu yang terdapat pada suatu
hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan, keselarasan,
keseimbanagn dan pertentangan.
Keserasian
identik dengan keindahan . sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang
tidak serasi tidak indah dilihat. Karena itu, sebagian ahli pikir berpendapat
bahwa keindahan adalah sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat pada
suatu hal.
Dalam
keserlarasan itu seseorang memiliki perasaan seimbang dan tenang, dan juga
mempunyai cita rasa akan sesuatu yang berakhir dan merasa hidup sesaat
ditengah-tengah, kesempurnaan yang menyenangkan hati dan ingin
memperpanjangnya.
Keindahan
sangat erat hubungannya dengan keserasian keindahan itu juga ada hubungan erat
dengan seni. Seni ini tidak hanya terdapat dalam keindahan, seni juga ada
diahas dimatematika.
Menurut
mahzab Phytagoras yang menciptakan teori proporsi itu mengemukakan bahwa
nada-nada yang dikeluarkan oleh seutas sinar tergantung dari panjang-pendeknya
sinar.
Dalam
seni ada 6 yaitu:
1.
kesatuan total
2.
tema
3.
tema variasi
4.
keseimbangan
5.
perkembangan
6.
tata jenjang
matematika
mempunyai peran penting dalam seni, terutama dalam cabang seni bangunan, seni
lukis, dan seni musik.
Keserasian
tidak ada hubungannya dengan kemewahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan
antara warna, bentuk dan ukuran atau keserasian merupakan pertentangfan antara
nada-nada tinggi rendah , keras lembut, dan panjang pendek. Kadang-kadang
kemewahan menunjang keserasian tetapi tidak selalu.
Keserasian
adalah kecocokan yang mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan
kesimbangan, yang terdiri dari:
Teori
Objectif dan Teori Subjectif
Teori
Objectif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai
estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang
bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori objectif
adalah Plato, Hegel
Teori
Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu
tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu
benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry
Teori
Perimbangan
Dalam
arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka,
keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa
keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari
daya hidup, penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan
Asas
Keserasian
Asas
Keserasian mengandung pengertian harmoni dalam interaksi antara pengguna jasa
dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang berwawasan
lingkungan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan bermanfaat tinggi.
4. PENDAPAT
MENGENAI KEINDAHAN DI SEKITAR
Berbicara
mengenai keindahan di sekitar, di era digital yang serba modern ini keindahan
merupakan hal yang paling utama. Mulai dari keindahan dari individunya, maupun
lingkunganya. mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, cara berjalan, cara
bergaya, dan lain - lain. Keindahan tersebut bisa diciptakan oleh manusia
dengan kegiatan-kegiatan seni seperti melukis, bernyanyi, dan memainkan alat
musik, tak sedikit manusia yang membuat keindahan untuk diri sendiri dalam arti
untuk kehidupan mahkluk hidup lainnya. Misalnya dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar maka akan
tercipta kerukunan yang sejuk dan indah, jika itu dapat dilakukan itu akan
menjadi suatu keindahan dan budaya yang sangat menarik. Terciptanya lingkungan
yang indah dan bersih juga dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi setiap
insan yang menikmatinya. Sudah seharusnya keindahan itu selalu dijaga demi
terciptanya keserasian lingkungan yang kita tempati
Source:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab5-manusia_dan_keindahan.pdf
0 komentar: